WhatsApp tetap menjadi aplikasi pesan paling banyak digunakan di Rusia, meski pemerintah membatasi layanannya dan gencar mempromosikan aplikasi pesaing buatan dalam negeri, Max. Laporan ini disampaikan harian bisnis Kommersant pada Senin (23/9).
Menurut data yang dikutip, WhatsApp milik Meta mencapai 97 juta pengguna unik bulanan pada Agustus, naik tipis dibanding periode sama tahun lalu. VK, pengembang Max yang dekat dengan pemerintah, mencatat 93,5 juta pengguna bulanan di seluruh platformnya, sementara Telegram menempati posisi ketiga dengan 91 juta pengguna.
Max, yang diluncurkan pada Maret sebagai alternatif WhatsApp dan Telegram, tumbuh pesat namun masih tertinggal. Aplikasi ini mencatat 32,2 juta pengguna bulanan pada Agustus, dengan lebih dari 34 juta unduhan hanya dalam dua pekan pertama September. Meski begitu, jumlah pengguna harian jauh lebih rendah: WhatsApp 82 juta, Telegram 68 juta, sedangkan Max hanya 7 juta di Agustus, meski naik ke 16,4 juta di awal September.
Analis menilai lonjakan unduhan Max didorong promosi agresif pemerintah, termasuk kewajiban pre-install di perangkat baru serta penggunaannya di sekolah dan lembaga pemerintah. Namun, WhatsApp masih kuat karena sudah mengakar dalam percakapan keluarga dan pekerjaan, sementara Telegram serta VK unggul dengan fitur berita, pembayaran, dan hiburan.
Pemerintah Rusia mulai memblokir panggilan suara di WhatsApp dan Telegram sejak Agustus dengan alasan pencegahan penipuan. Meski begitu, para analis memperkirakan audiens Max baru akan tumbuh signifikan, hingga 25% pada 2025, sementara aplikasi lama hanya naik 1–9%.



Komentar