Puluhan tank dan kendaraan militer Israel dilaporkan masuk ke distrik pemukiman padat Sheikh Radwan, Gaza City, pada Rabu (17/9), dalam hari kedua ofensif darat Israel. Video yang beredar menunjukkan tank, buldoser, dan kendaraan lapis baja bergerak di tepi kawasan utara kota, disertai tembakan artileri dan bom asap untuk menutupi pergerakan pasukan.
Sheikh Radwan sebelumnya dihuni puluhan ribu warga dan dikenal sebagai salah satu distrik terpadat di Gaza. Israel mengklaim operasi ini bertujuan membebaskan sandera serta menghancurkan hingga 3.000 pejuang Hamas yang mereka sebut sebagai “benteng terakhir” kelompok itu. Namun, langkah ini memicu kecaman internasional, termasuk dari lebih 20 lembaga kemanusiaan seperti Save the Children dan Oxfam yang menilai situasi di Gaza sebagai “tidak manusiawi”.
Warga melaporkan invasi darat didahului serangan udara masif yang menghancurkan bangunan, jalan utama, bahkan panel surya dan tangki air. Ribuan keluarga kembali terpaksa mengungsi ke selatan melalui Jalan Salahedin, meski menghadapi biaya transportasi tinggi dan perjalanan berjam-jam.
Militer Israel (IDF) menyatakan telah menyerang lebih dari 150 target di Gaza City dalam dua hari terakhir. Media Israel melaporkan IDF juga menggunakan kendaraan militer tua bermuatan bahan peledak yang dikendalikan jarak jauh untuk menyerang posisi Hamas.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menyebut sedikitnya 65.062 orang tewas sejak perang dimulai Oktober 2023, hampir setengahnya perempuan dan anak-anak. Dalam 24 jam terakhir saja, 98 orang tewas dan 385 luka-luka. PBB memperingatkan intensifikasi serangan akan mendorong warga sipil ke dalam “bencana kemanusiaan yang lebih dalam.”
Komentar